Pacaran itu Tidak Nikmat dan Tidak Spesial
Pacaran itu Tidak Nikmat dan Tidak Spesial
Mana yang lebih enak?
Menyentuh wanita setelah nikah ataukah sebelum nikah?
Memandang wanita setelah nikah ataukah sebelum nikah?
Berboncengan berdua setelah nikah ataukah sebelum nikah?
Jalan berdua bergandengan tangan setelah nikah ataukah sebelum nikah?
Kata-kata mesra lebih menyenangkan diucapkan setelah nikah ataukah sebelum nikah?
Saya simpulkan:
Kalau sudah disentuh sebelum nikah, sudah tidak ada nikmatnya lagi setelah nikah.
Kalau sudah dipandang sebelum nikah, sudah tidak ada deg-degannya lagi setelah nikah.
Kalau berboncengan sudah biasa sebelum nikah, sudah tidak ada lagi spesialnya setelah nikah.
Sama juga dengan jalan berdua.
Apalagi sudah berzina lebih dulu.
“حفت الجنة بالمكاره وحفت النار بالشهوات”
“Surga itu dihiasi dengan perkara-perkara yang dibenci sedangkan neraka dihiasi dengan hal-hal yang disukai.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Think!
Kalau gitu …
Ngapain pacaran bertahun2?
Kalau gitu …
Ngapain tidak segera dinikahi saja wanita pilihannya?
Biar dapat hal spesial dan nikmat di atas, daripada terus menerus dalam kubangan dosa.
—
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel RemajaIslam.Com
—
Ikuti status kami dengan memfollow FB Muhammad Abduh Tuasikal, Fans Page Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat, Twitter @RumayshoCom, Instagram RumayshoCom
—
Milikilah buku karya Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal yang membahas Hukum Meninggalkan Shalat dengan judul “Kenapa Masih Enggan Shalat?”. Harga Rp.16.000,-, terbitan Pustaka Muslim Yogyakarta. Lihat infonya di sini.
Segera pesan via sms +62 852 00 171 222 atau BB 27EACDF5 atau WA +62 8222 604 2114. Kirim format pesan: buku shalat#nama pemesan#alamat#no HP#jumlah buku.
Artikel asli: https://remajaislam.com/577-pacaran-itu-tidak-nikmat-dan-tidak-spesial.html